Pengertian Islam
Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam.
Allah ta’ala berfirman,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
Allah ta’ala mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan memeluk agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Katakanlah: Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian semua, Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian mendapatkan hidayah.” (QS. Al A’raaf: 158)
Di dalam Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni neraka.”
Hakikat beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang terbaik.
Agama Islam ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً
“Dan Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)
Maksud dari pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa, tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa, tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
Agama Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
“Dia lah Zat yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)
Allah ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal
salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)
Agama Islam adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat yang diajarkannya:
1. Islam memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
2. Islam memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
3. Islam memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
4. Islam memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
5. Islam memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
6. Islam memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan durhaka kepada mereka.
7. Islam memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus) dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
8. Islam memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap buruk kepada mereka.
Secara umum dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil pelajaran.” (QS. An Nahl: 90)
Karakteristik Islam
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash : 77)
Sebagai muslim, kita tentu ingin menjadi muslim yang sejati. Untuk itu, seorang muslim harus menjalankan ajaran Islam secara kaffah (total, menyeluruh), bukan hanya mementingkan satu aspek dari ajaran Islam lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Oleh karena itu, pemahaman kita terhadap ajaran Islam secara syamil (menyeluruh) dan kamil (sempurna) menjadi satu keharusan. Disinilah letak pentingnya kita memahami karakteristik atau ciri-ciri khas ajaran Islam dengan baik.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Khasaais Al-Ammah Lil Islam menyebutkan bahwa karakteristik ajaran Islam itu terdiri dari tujuh hal penting yang tidak terdapat dalam agama lain, dan ini pula yang menjadi salah satu sebab mengapa hingga sekarang ini begitu banyak orang yang tertarik kepada Islam sehingga mereka menyatakan diri masuk ke dalam Islam. Ini pula yang menjadi sebab, mengapa hanya Islam satu-satunya agama yang tidak “takut” dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, ketujuh karakteristik ajaran Islam sangat penting untuk kita pahami.
1. Robbaniyyah.
Allah Swt merupakan Robbul alamin (Tuhan semesta alam), disebut juga dengan Rabbun nas (Tuhan manusia) dan banyak lagi sebutan lainnya. Kalau karakteristik Islam itu adalah Robbaniyyah, itu artinya bahwa Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt, bukan dari manusia, sedangkan Nabi Muhammad Saw tidak membuat agama ini, tapi beliau hanya menyampaikannya. Karenanya, dalam kapasitasnya sebagai
Nabi, beliau berbicara berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya, Allah berfirman dalam Surah An-Najm : 3-4 yang artinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapan itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” Karena itu, ajaran Islam sangat terjamin kemurniannya sebagaimana Allah telah menjamin kemurnian Al-Qur’an, Allah berfirman dalam Surah Al-Hijr : 9 yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Disamping itu, seorang muslim tentu saja harus mengakui Allah Swt sebagai Rabb (Tuhan) dengan segala konsekuensinya, yakni mengabdi hanya kepada-Nya sehingga dia menjadi seorang yang rabbani dari arti memiliki sikap dan prilaku dari nilai-nilai yang datang dari Allah Swt, Allah berfirman dalam Surah Al-Imran : 79 yang artinya: “Tidak wajar bagi manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia, ‘hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah’, tapi dia berkata, ‘hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan kamu tetap mempelajarinya.”
2. Insaniyyah.
Islam merupakan agama yang diturunkan untuk manusia, karena itu Islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia. Pada dasarnya, tidak ada satupun ajaran Islam yang bertentangan dengan jiwa manusia. Seks misalnya, merupakan satu kecenderungan jiwa manusia untuk dilampiaskan, karenanya Islam tidak melarang manusia untuk melampiaskan keinginan seksualnya selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam itu sendiri. Prinsipnya, manusia itu kan punya kecenderungan untuk cinta pada harta, tahta, wanita dan segala hal yang bersifat duniawi, semua itu tidak dilarang di dalam Islam, namun harus diatur keseimbangannya dengan kenikmatan ukhrawi, Allah berfirman dalam Surah Al-Qashash : 77 yang artinya:”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu di dunia dan berbuat baikklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan .”
3. Syumuliyah.
Islam merupakan agama yang lengkap, tidak hanya mengutamakan satu aspek lalu mengabaikan aspek lainnya. Kelengkapan ajaran Islam itu nampak dari konsep Islam dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari urusan pribadi, keluarga, masyarakat sampai pada persoalan-persoalan berbangsa dan bernegara. Kesyumuliyahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah diamalkan, tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang islami. Karena itu, di dalam Islam kita dapati konsep tentang dakwah, jihad dan sebagainya. Dengan demikian, segala persoalan ada petunjuknya di dalam Islam, Allah berfirman dalam Surah An-Nahl : 89 yang artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu al kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”
4. Al Waqi’iyyah.
Karakteristik lain dari ajaran Islam adalah al waqi’iyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang dapat diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat direalisir dalam kehidupan sehari-hari. Islam dapat diamalkan oleh manusia meskipun mereka berbeda latar belakang, kaya, miskin, pria, wanita, dewasa, remaja, anak-anak, berpendidikan tinggi, berpendidikan rendah, bangsawan, rakyat biasa, berbeda suku, adat istiadat dan sebagainya.
Disamping itu, Islam sendiri tidak bertentangan dengan realitas perkembangan zaman bahkan Islam menjadi satu-satunya agama yang mampu menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari kemajuan zaman. Ini berarti, Islam agama yang tidak takut dengan kemajuan zaman.
5. Al Wasathiyah.
Di dunia ini ada agama yang hanya menekankan pada persoalan-persoalan tertentu, ada yang lebih mengutamakan masalah materi ketimbang rohani atau sebaliknya. Ada pula yang lebih menekankan aspek logika daripada perasaan dan begitulah seterusnya. Allah Swt menyebutkan bahwa umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan), umat yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan rohani.
Manusia memang membutuhkan konsep agama yang seimbang, hal ini karena tawazun (kesimbangan) merupakan sunnatullah. Di alam semesta ini terdapat siang dan malam, gelap dan terang, hujan dan panas dan begitulah seterusnya sehingga terjadi keseimbangan dalam hidup ini. Dalam soal aqidah misalnya, banyak agama yang menghendaki keberadaan Tuhan secara konkrit sehingga penganutnya membuat simbol-simbol dalam bentuk patung. Ada juga agama yang menganggap tuhan sebagai sesuatu yang abstrak sehingga masalah ketuhanan merupakan khayalan belaka, bahkan cenderung ada yang tidak percaya akan adanya tuhan
sebagaimana komunisme. Islam mempunyai konsep bahwa Tuhan merupakan sesuatu yang ada, namun adanya tidak bisa dilihat dengan mata kepala kita, keberadaannya bisa dibuktikan dengan adanya alam semesta ini yang konkrit, maka ini merupakan konsep ketuhanan yang seimbang. Begitu pula dalam masalah lainnya seperti peribadatan, akhlak, hukum dan sebagainya.
6. Al Wudhuh.
Karakteristik penting lainnya dari ajaran Islam adalah konsepnya yang jelas (Al Wudhuh). Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, bahkan pertanyaan umat manusia tentang Islam dapat dijawab dengan jelas, apalagi kalau pertanyaan tersebut mengarah pada maksud merusak ajaran Isla itu sendiri. Dalam masalah aqidah, konsep Islam begitu jelas sehingga dengan aqidah yang mantap, seorang muslim menjadi terikat pada ketentuan-ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Konsep syari’ah atau hukumnya juga jelas sehingga umat Islam dapat melaksanakan peribadatan dengan baik dan mampu membedakan antara yang haq dengan yang bathil, begitulah seterusnya dalam ajaran Islam yang serba jelas, apalagi pelaksanaannya dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
7. Al Jam’u Baina Ats Tsabat wa Al Murunnah.
Di dalam Islam, tergabung juga ajaran yang permanen dengan yang fleksibel (al jam’u baina ats tsabat wa al muruunah). Yang dimaksud dengan yang permanen adalah hal-hal yang tidak bisa diganggu gugat, dia mesti begitu, misalnya shalat lima waktu yang mesti dikerjakan, tapi dalam melaksanakannya ada ketentuan yang bisa fleksibel, misalnya bila seorang muslim sakit dia bisa shalat dengan duduk atau berbaring, kalau dalam perjalanan jauh bisa dijama’ dan diqashar dan
bila tidak ada air atau dengan sebab-sebab tertentu, berwudhu bisa diganti dengan tayamum. Ini berarti, secara prinsip Islam tidak akan pernah mengalami perubahan, namun dalam pelaksanaannya bisa saja disesuaikan dengan situasi dan konsidinya, ini bukan berarti kebenaran Islam tidak mutlak, tapi yang fleksibel adalah teknis pelaksanaannya. Dengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa, Islam merupakan satu-satunya agama yang sempurna dan kesempurnaan itu memang bisa dirasakan oleh penganutnya yang setia.
Perbedaan Agama Islam dengan Agama Lain
PERBEDAAN ISLAM – KRISTEN – YAHUDI
Pada dasarnya agama islam, Kristen/nasrani, dan yahudi merupakan agama samawi yaitu agama yang diturunkan dari langit. Umat yahudi memiliki kitab taurat, namun belakangan umat yahudi lebih percaya pada kitab talmud,sedangkan umat Kristen/nasrani memiliki kitab injil dan islam memiliki kitab Al- Qur’an.
Agama islam percaya akan adanya kitab – kitab suci sebelum Al- Qur’an yaitu kitab injil,zabur dan taurat. Namun disini saya akan membahas letak perbedaan yang mendasar dari ketiga agama tersebut dipandang dari sudut islam :
1.TENTANG KITAB SUCI : Nabi Muhammad bersabda. “janganlah kamu membenarkan atau menolak apabila ahl al-kitab menyampaikan sesuatu dari kitab mereka”. Mengomentari hadist tersebut, Rashid Rida menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena kita tak memiliki criteria yang pasti yang dapat membedakan antara yang otentik dengan yang ditambah. Saya tambahkan kembali bahwa kitab injil,zabur dan taurat telah banyak mengalami perubahan. Perubahan – perubahan yang dimaksud meliputi :
1. Ketentuan-ketentuan dan hukum
2. Interpretasti
3. Komposisi teks
4. Zat & diri tuhan
5. Ingkar akan nabi Muhammad
6. Penolakan atas deskripsi tentang nabi Muhammad
Karena telah banyak mengalami perubahan, umat islam sangat ragu untuk percaya dengan kemurnian dari kitab-kitab tersebut. seperti diketahui bersama hanyalah Al-Qur’an yang merupakan kitab suci yang masih otentik dan akan tetap otentik hingga akhir zaman, karena banyak orang muslim yang telah menghapal Al-Qur’an, sedangkan saya sendiri tidak pernah mengetahui ada yang pernah berhasil menghapal kitab suci selain Al-qur’an, disamping itu Allah swt telah menjanjikan kemurnian Al-qur’an hingga akhir zaman.
2. TENTANG ZAT DAN KONSEP KETUHANAN : Dalam Pandangan islam konsep ketuhanan ialah tunggal, dialah satu-satunya yang paling berkuasa atas segalanya yaitu Allah Swt. Sedangkan dalam pandangan umat Kristen/nasrani meyakini konsep trinitas yaitu adanya tuhan Bapak, roh kudus, dan Jesus menjadi satu kesatuan.
Jesus(Nabi Isa) dalam islam diyakini sebagai seorang nabi, nabi isa memiliki beberapa mukjizat yang biasa diberikan oleh Allah swt terhadap para nabinya. Untuk tahu mukjizat&cerita Nabi Isa selengkapnya.
Cerita Nabi Isa (Jesus)/Kisah yang lebih simple, namun umat Kristen/nasrani memiliki persepsi yang berbeda tentang nabi Isa, Menurutnya Nabi Isa bukanlah seorang Nabi melainkan penjelmaan tuhan yang turun ke bumi sebagai penebus dosa bagi umatnya, Nabi Isa yang dianggap tuhan oleh umat nasrani wafat karena disalib, sedangkan menurut versi islam yang disalib itu bukanlah Nabi Isa melainkaYahuda pengikut setia Nabi Isa yang oleh Allah Swt wajahnya telah diserupakan seperti Nabi Isa, Nabi Isa sendiri diangkat ke langit dan akan kembali pada akhir zaman kelak untuk memberitahu kebenarannya dan melawan Dajjal.
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah arang yang diserupakan dengan Isa bagi meeha. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidah mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepadanya.” (QS. an-Nisa’: 157-15 8))
Sedangkan Sumber dari Al-Qur’an : “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?’ Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu: ‘Sembahlah Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu,’ dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.’” (QS. al-Maidah: 116-117)
3. AJARAN : Dalam islam Al- Qur’an adalah pegangan hidup umatnya, Al-qur’an sekaligus diyakini sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Banyak hal yang membuat kami takjub tentang kemukjizatan dan cerita-cerita yang dimiliki Al-qur’an. Selain itu juga Al-qur’an menjelaskan tentang peristiwa-peritiwa lampau dan masa depan dan juga tentang berbagai hal seperti hukum-hukum, kesehatan, bencana, teknologi,dsb. Untuk lebih mengetahui tentang kemukjizatan Al-Quran kunjungi harunyahya
Al-qur’an menyempurnakan ajaran agama yang sebelumnya tidak diberikan dalam kitab-kitab sebelumnya. Antara lain yaitu ajaran perintah shalat 5 waktu, Berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji&berkurban, berzakat, dsb. Semua ajaran tersebut jika diteliti memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan kita
Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat dan mohon maaf jika banyak kesalahan dan ada kata-kata yang kurang berkenaan..
Sumber : “Membedah Islam di barat Menepis tudingan meluruskan kesalahpahaman” oleh Alwi Shihab dan Buku kitab karangan Imam Al-Ghazali.
Pada dasarnya agama islam, Kristen/nasrani, dan yahudi merupakan agama samawi yaitu agama yang diturunkan dari langit. Umat yahudi memiliki kitab taurat, namun belakangan umat yahudi lebih percaya pada kitab talmud,sedangkan umat Kristen/nasrani memiliki kitab injil dan islam memiliki kitab Al- Qur’an.
Agama islam percaya akan adanya kitab – kitab suci sebelum Al- Qur’an yaitu kitab injil,zabur dan taurat. Namun disini saya akan membahas letak perbedaan yang mendasar dari ketiga agama tersebut dipandang dari sudut islam :
1.TENTANG KITAB SUCI : Nabi Muhammad bersabda. “janganlah kamu membenarkan atau menolak apabila ahl al-kitab menyampaikan sesuatu dari kitab mereka”. Mengomentari hadist tersebut, Rashid Rida menjelaskan bahwa hal ini disebabkan karena kita tak memiliki criteria yang pasti yang dapat membedakan antara yang otentik dengan yang ditambah. Saya tambahkan kembali bahwa kitab injil,zabur dan taurat telah banyak mengalami perubahan. Perubahan – perubahan yang dimaksud meliputi :
1. Ketentuan-ketentuan dan hukum
2. Interpretasti
3. Komposisi teks
4. Zat & diri tuhan
5. Ingkar akan nabi Muhammad
6. Penolakan atas deskripsi tentang nabi Muhammad
Karena telah banyak mengalami perubahan, umat islam sangat ragu untuk percaya dengan kemurnian dari kitab-kitab tersebut. seperti diketahui bersama hanyalah Al-Qur’an yang merupakan kitab suci yang masih otentik dan akan tetap otentik hingga akhir zaman, karena banyak orang muslim yang telah menghapal Al-Qur’an, sedangkan saya sendiri tidak pernah mengetahui ada yang pernah berhasil menghapal kitab suci selain Al-qur’an, disamping itu Allah swt telah menjanjikan kemurnian Al-qur’an hingga akhir zaman.
2. TENTANG ZAT DAN KONSEP KETUHANAN : Dalam Pandangan islam konsep ketuhanan ialah tunggal, dialah satu-satunya yang paling berkuasa atas segalanya yaitu Allah Swt. Sedangkan dalam pandangan umat Kristen/nasrani meyakini konsep trinitas yaitu adanya tuhan Bapak, roh kudus, dan Jesus menjadi satu kesatuan.
Jesus(Nabi Isa) dalam islam diyakini sebagai seorang nabi, nabi isa memiliki beberapa mukjizat yang biasa diberikan oleh Allah swt terhadap para nabinya. Untuk tahu mukjizat&cerita Nabi Isa selengkapnya.
Cerita Nabi Isa (Jesus)/Kisah yang lebih simple, namun umat Kristen/nasrani memiliki persepsi yang berbeda tentang nabi Isa, Menurutnya Nabi Isa bukanlah seorang Nabi melainkan penjelmaan tuhan yang turun ke bumi sebagai penebus dosa bagi umatnya, Nabi Isa yang dianggap tuhan oleh umat nasrani wafat karena disalib, sedangkan menurut versi islam yang disalib itu bukanlah Nabi Isa melainkaYahuda pengikut setia Nabi Isa yang oleh Allah Swt wajahnya telah diserupakan seperti Nabi Isa, Nabi Isa sendiri diangkat ke langit dan akan kembali pada akhir zaman kelak untuk memberitahu kebenarannya dan melawan Dajjal.
“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah arang yang diserupakan dengan Isa bagi meeha. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidah mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepadanya.” (QS. an-Nisa’: 157-15 8))
Sedangkan Sumber dari Al-Qur’an : “Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: ‘Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?’ Isa menjawab: ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakannya) yaitu: ‘Sembahlah Allah, Tuhanku, dan Tuhanmu,’ dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.’” (QS. al-Maidah: 116-117)
3. AJARAN : Dalam islam Al- Qur’an adalah pegangan hidup umatnya, Al-qur’an sekaligus diyakini sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Banyak hal yang membuat kami takjub tentang kemukjizatan dan cerita-cerita yang dimiliki Al-qur’an. Selain itu juga Al-qur’an menjelaskan tentang peristiwa-peritiwa lampau dan masa depan dan juga tentang berbagai hal seperti hukum-hukum, kesehatan, bencana, teknologi,dsb. Untuk lebih mengetahui tentang kemukjizatan Al-Quran kunjungi harunyahya
Al-qur’an menyempurnakan ajaran agama yang sebelumnya tidak diberikan dalam kitab-kitab sebelumnya. Antara lain yaitu ajaran perintah shalat 5 waktu, Berpuasa di bulan Ramadhan, berhaji&berkurban, berzakat, dsb. Semua ajaran tersebut jika diteliti memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan kita
Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat dan mohon maaf jika banyak kesalahan dan ada kata-kata yang kurang berkenaan..
Sumber : “Membedah Islam di barat Menepis tudingan meluruskan kesalahpahaman” oleh Alwi Shihab dan Buku kitab karangan Imam Al-Ghazali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar